Hantu Gadis Belanda
Hi! Nama saya Syesha, saya baru
sekitar 2 bulan baca cerita-cerita di Blog ini. Saya suka hal-hal yang
berbau mistis, walaupun kata orang saya memiliki kemampuan untuk dapat
mengetahui kehadiran makhluk lain, tapi saya gag pernah ambil pusing dan
menceritakan pengalaman kepada orang lain, baik itu keluarga sendiri
maupun teman, karena menurut saya apabila saya ceritakan, orang-orang
akan menganggap saya aneh dan akan menanyakan hal-hal yang tidak ingin
saya sampaikan.
Saya termasuk orang yang ceria dan sering bicara apa adanya, orang-orang yang tidak terlalu mengenal saya sering mengatakan kalau saya orangnya sombong dan jutek, tapi yang sudah mengenal saya akan mengatakan kalau saya adalah orang yang baik, ramah, dan setia kawan. Maksud saya menceritakan tentang pribadi saya ada kaitannya dengan cerita yang akan saya sampaikan.
Ini adalah cerita pengalaman pertama saya, saat itu saya kelas 3 SMU, sekolah saya adalah sekolah tertua se-Tangerang (Mungkin pembaca yang berasal dari Tangerang akan tahu). Saya masuk jurusan Bahasa yang mayoritas penghuni kelas adalah wanita. Hari itu karena banyak pelajaran yang bolong (gurunya tidak masuk kelas) maka kami menghabiskan waktu di kelas dengan gossip, cerita-cerita lucu, sampai ngalor-ngidul gag jelas, dan akhirnya masuk ke cerita-cerita seram. Saat itu salah satu teman menyarankan untuk bermain jailangkung dengan media kertas yang di buat bulatan-bulatan menggunakan uang logam dan di tulisi abjad. Pemain terdiri dari 3 orang dengan menempelkan uang logam dengan satu jari telunjuk. Akhirnya saya dipilih sebagai salah satu pemain.
Permainan tidak terlalu berjalan serius, kebanyakan teman menanyakan pertanyaan lucu kepada jailangkung, dan dijawab dengan koin uang logam yang berjalan sendiri tanpa ada jari yang mendorongnya, walaupun memang tidak boleh ada yang melepaskan jari dari atas uang logam.
Kemudian sampai salah satu teman bertanya kepada jailangkung (saat itu yang hadir karena diundang adalah hantu none belanda penunggu kelas):
Teman: Siapa yang paling kamu takuti di kelas ini?
Jailangkung: (menjawab dgn gerakan koin) "Syesha"
Teman: Kenapa? Kok syesha?
Jailangkung: "Judes"
Sontak teman-teman melirik saya, setelah itu mereka tertawa bersama-sama, dan setelah selesai, mereka meminta jailangkung untuk pergi. Teman-teman tidak tau kalau saat itu; saya sedang tatap-menatap dengan sosok yang duduk di lantai di depan papan tulis di kelas. Sosok itu memakai gaun vintage berwarna krem menggunakan topi khas none belanda dan menunduk karena saya menatap sosok itu dengan tatapan sinis (Dia terlihat ketakuatan). Dia berusia sekitar 12 tahun dengan rambut hitam ikal dan wajah bule, air matanya menetes berwarna hitam. Kalau ingat saat itu saya tertawa sendiri, karena yang takut justru makhluk halus itu kepada saya.
Sekian dulu cerita dari saya, saya akan kembali menceritakan pengalaman saya yang lain, karena saya merasa cukup nyaman untuk bercerita di blog ini. Terima kasih banyak atas respon positifnya.
Saya termasuk orang yang ceria dan sering bicara apa adanya, orang-orang yang tidak terlalu mengenal saya sering mengatakan kalau saya orangnya sombong dan jutek, tapi yang sudah mengenal saya akan mengatakan kalau saya adalah orang yang baik, ramah, dan setia kawan. Maksud saya menceritakan tentang pribadi saya ada kaitannya dengan cerita yang akan saya sampaikan.
Ini adalah cerita pengalaman pertama saya, saat itu saya kelas 3 SMU, sekolah saya adalah sekolah tertua se-Tangerang (Mungkin pembaca yang berasal dari Tangerang akan tahu). Saya masuk jurusan Bahasa yang mayoritas penghuni kelas adalah wanita. Hari itu karena banyak pelajaran yang bolong (gurunya tidak masuk kelas) maka kami menghabiskan waktu di kelas dengan gossip, cerita-cerita lucu, sampai ngalor-ngidul gag jelas, dan akhirnya masuk ke cerita-cerita seram. Saat itu salah satu teman menyarankan untuk bermain jailangkung dengan media kertas yang di buat bulatan-bulatan menggunakan uang logam dan di tulisi abjad. Pemain terdiri dari 3 orang dengan menempelkan uang logam dengan satu jari telunjuk. Akhirnya saya dipilih sebagai salah satu pemain.
Permainan tidak terlalu berjalan serius, kebanyakan teman menanyakan pertanyaan lucu kepada jailangkung, dan dijawab dengan koin uang logam yang berjalan sendiri tanpa ada jari yang mendorongnya, walaupun memang tidak boleh ada yang melepaskan jari dari atas uang logam.
Kemudian sampai salah satu teman bertanya kepada jailangkung (saat itu yang hadir karena diundang adalah hantu none belanda penunggu kelas):
Teman: Siapa yang paling kamu takuti di kelas ini?
Jailangkung: (menjawab dgn gerakan koin) "Syesha"
Teman: Kenapa? Kok syesha?
Jailangkung: "Judes"
Sontak teman-teman melirik saya, setelah itu mereka tertawa bersama-sama, dan setelah selesai, mereka meminta jailangkung untuk pergi. Teman-teman tidak tau kalau saat itu; saya sedang tatap-menatap dengan sosok yang duduk di lantai di depan papan tulis di kelas. Sosok itu memakai gaun vintage berwarna krem menggunakan topi khas none belanda dan menunduk karena saya menatap sosok itu dengan tatapan sinis (Dia terlihat ketakuatan). Dia berusia sekitar 12 tahun dengan rambut hitam ikal dan wajah bule, air matanya menetes berwarna hitam. Kalau ingat saat itu saya tertawa sendiri, karena yang takut justru makhluk halus itu kepada saya.
Sekian dulu cerita dari saya, saya akan kembali menceritakan pengalaman saya yang lain, karena saya merasa cukup nyaman untuk bercerita di blog ini. Terima kasih banyak atas respon positifnya.
0 komentar:
Posting Komentar